Tugas Manajemen Strategik

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

ANALISIS STRATEGI PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY


Oleh :
Laras Annassya Shabrina
1712070126
Manajemen Intensif





INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA
PERBANAS
FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2019



I.  Profil Perusahaan

PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung - Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971.PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang pengusaha Tionghoa yg sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh generasi kedua, yaitu Sabana Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu cair. Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran tinggi Bandung, dimana tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai bahan baku produk kami. Kesegaran bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di dalamnya kemudian kami proses dengan teknologi Ultra High Temperature (UHT) digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.
Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika.

II.  The Input Stage
1.      Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix

No
Internal Strategic Factor
Quality
Rating
Score
Strenght
1
SDM yang kompeten dan terlatih dengan baik
0,05
4
0,2
2
Produk harga kompetitif
0,05
3
0,15
3
Memiliki sistem distribusi jaringan yang besar dan pasang pasar luas
0,075
4
0,3
4
Citra mek yang kuat karena posisi sebagai pemimpin besar
0,075
4
0,3
5
Penjualan meningkat
0,025
4
0,1
6
Visi pemasaran terfokus
0,025
3
0,075
7
Pioneer dalam teknologi UHT dan kemasan karton antiseptik
0,075
4
0,3
8
Lokasi strategis karena terletak di lokasi pasokan bahan baku
0,025
3
0,075
9
Loyalitas konsumen terhadap produk
0,075
4
0,3
10
Penelitian dan pengembangan intensif
0,025
3
0,075
Total
0,5
36
1,875

Weakness
1
Skala eskpor rendah
0,075
1
0,075
2
Ketersediaan bahan baku
0,05
2
0,1
3
Biaya produksi tinggi
0,075
2
0,15
4
Kemasan produk kurang menarik
0,075
2
0,15
5
Kurang intensnya promosi yang terkenal oleh selebriti
0,05
1
0,05
6
Paket karton antiseptik impor
0,075
1
0,075
7
CSR kurang dipromosikan dengan baik
0,025
2
0,05
8
Beasiswa hanya untuk area lokal
0,025
1
0,025
9
Perusahaan selektif dalam program kunjungan
0,025
1
0,025
10
Unggul hanya dalam produk susu cair
0,025
2
0,05
Total
0,5
15
0,75


2.      External Factor Evaluation (EFE) Matrix

No
External Strategic Factor
Quality
Rating
Score
Opportunity
1
Menciptakan inovasi baru dengan rasa baru untuk produk yang dapat bersaing dengan perusahaan lain
0,1
3
0,3
2
Menjadi sponsor acara sosial atau bertema kesehatan
0,025
4
0,1
3
Meningkatnya pertumbuhan penduduk akan berpeluang untuk memperluas pangsa pasar
0,1
4
0,4
4
Terus memperluas jaringan distribusi ke seluruh penjuru Indonesia
0,05
4
0,2
5
Daya beli di Indonesia terus meningkat yang akan mendorong konsumsi susu untuk nutrisi
0,05
4
0,2
6
Mendirikan komunitas Ultra mengkonsumsi susu dengan kehadiran pemimpin kelompok di berbagai kota
0,075
3
0,225
7
Menetapkan kedekatan strategi komunikasi dengan konsumen di media sosial
0,05
4
0,2
8
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan produk minuman sehat
0,05
3
0,15
Total
0,5
29
1,775

Threat
Ekonomi



1
Kebijakan pemerintah dengan tingkat pajak yang cukup tinggi
0,02
2
0,04
2
Fluktuasi nilai tukar
0,025
1
0,025
3
Globalisasi kawasan perdagangan bebas
0,025
1
0,025
4
Kenaikann harga BBM
0,02
2
0,04
Sosial
5
Kenaikan upah akibat adanya demo serikat pekerja
0,025
1
0,025
6
Tingkat kesadaran di Indonesia yang rendah dalam mengkonsumsu susu cair
0,15
1
0,15
7
Munculnya pesaing lokal
0,1
2
0,2
8
Efek iklim terhadap baku yang berkualitas
0,025
1
0,025
9
Ganti pesaing produk dari susu cair hingga susu bubuk
0,03
2
0,06
10
Produk susu cair luar negeri ke Indonesia memiliki citra merk yang tinggi
0,05
2
0,1
Politik
11
Adanya kisruh politik seperti korupsi
0,05
1
0,05
Total
0,5
15
0,74

 3.      Competitive Profile Matrix (CPM)

No
Indikator
Ultrajaya
Indomilk
Frisian Flag
Quality
Rating
Score
Quality
Rating
Score
Quality
Rating
Score
1
Reputasi
0,1
4
0,4
0,1
3
0,3
0,1
4
0,4
2
Budaya
0,015
3
0,045
0,01
2
0,02
0,015
3
0,045
3
Kompetensi
0,15
3
0,45
0,05
3
0,15
0,12
3
0,36
4
Harga
0,01
3
0,03
0,01
3
0,03
0,02
3
0,06
5
Packaging
0,025
2
0,05
0,015
3
0,045
0,025
2
0,05
6
Segmentasi Pasar
0,15
4
0,6
0,1
3
0,3
0,12
3
0,36
7
Volume Penjualan
0,15
4
0,6
0,15
4
0,6
0,12
4
0,48
8
Analisis Rasio Keuangan
0,015
2
0,03
0,015
3
0,045
0,01
2
0,02
9
Promosi
0,025
2
0,05
0,02
2
0,04
0,015
3
0,045
10
Teknologi
0,02
4
0,08
0,015
4
0,06
0,02
4
0,08
11
Keberagaman Produk
0,015
2
0,03
0,01
2
0,02
0,01
2
0,02
12
Distribusi
0,15
4
0,6
0,12
3
0,36
0,12
4
0,48
13
Kualitas produk
0,01
4
0,04
0,015
3
0,045
0,01
3
0,03
14
Layanan Pelanggan
0,025
2
0,05
0,025
2
0,05
0,03
2
0,06
15
Kepuasan Pelanggan
0,025
2
0,05
0,015
2
0,03
0,025
2
0,05
16
Pengelolaan media sosial yang efektif
0,015
1
0,015
0,02
2
0,04
0,03
1
0,03
17
Inovasi Produk
0,015
2
0,03
0,2
3
0,6
0,01
2
0,02
18
Design Produk
0,015
2
0,03
0,025
2
0,05
0,01
2
0,02
19
Program CSR
0,015
2
0,03
0,025
2
0,05
0,15
2
0,3
20
Tenaga Kerja Terampil
0,05
3
0,15
0,05
3
0,15
0,04
3
0,12
Total
1
3,36
1
2,99
1
3,03

Berdasarkan Matriks CPM diatas maka dapat disimulkan bahwa PT Ultrajaya Milk Industry Tbk masih bisa mendominasi di banyak bidang karena PT Ultrajaya merupakan pelopor susu cair di Indonesia sehingga citra merk dan brand image yang tertanam kuat dibenak konsumen. PT Ultrajaya Milk Industry Tbk bisa menjadi pemimpin pasar jika dibandingkan dengan pesaingnya yaitu PT Indomilk dan Frisian Flag.  
4.    SWOT Matrix
SWOT Strategy Analysis
Strenght (S)
Weakness (W)
1
SDM yang kompeten dan terlatih dengan baik
1
Skala eskpor rendah
2
Produk harga kompetitif
2
Ketersediaan bahan baku
3
Memiliki sistem distribusi jaringan yang besar dan pasang pasar luas
3
Biaya produksi tinggi
4
Citra mek yang kuat karena posisi sebagai pemimpin besar
4
Kemasan produk kurang menarik
5
Penjualan meningkat
5
Kurang intensnya promosi yang terkenal oleh selebriti
6
Visi pemasaran terfokus
6
Paket karton antiseptik impor
7
Pioneer dalam teknologi UHT dan kemasan karton antiseptik
7
CSR kurang dipromosikan dengan baik
8
Lokasi strategis karena terletak di lokasi pasokan bahan baku
8
Beasiswa hanya untuk area lokal
9
Loyalitas konsumen terhadap produk
9
Perusahaan selektif dalam program kunjungan
10
Penelitian dan pengembangan intensif
10
Unggul hanya dalam produk susu cair



Opportunity (O)
SO Strategy
WO Strategy
1
Menciptakan inovasi baru dengan rasa baru untuk produk yang dapat bersaing dengan perusahaan lain
1
Konsisten menawarkan kualitas produk tertinggi
1
Mencoba menaikan skala ekspor dengan memanfaatkan  inovasi produk
2
Meningkatnya pertumbuhan penduduk akan berpeluang untuk memperluas pangsa pasar
2
Dengan harga yang kompetitif dan produk yang terjangkau untuk konsumen dengan terus memperhatikan kualitas produk maka akan memperluas pangsa pasar
2
Memaksimalkan untuk menjadi sponsor acara sosial atau bertema kesehatan untuk meningkatkan CSR
3
Menjadi sponsor acara sosial atau bertema kesehatan
3
Memaksimalkan penjualan dengan menciptakan inovasi baru


4
Terus memperluas jaringan distribusi ke seluruh penjuru Indonesia




5
Daya beli di Indonesia terus meningkat yang akan mendorong konsumsi susu untuk nutrisi




6
Mendirikan komunitas Ultra mengkonsumsi susu dengan kehadiran pemimpin kelompok di berbagai kota




7
Menetapkan kedekatan strategi komunikasi dengan konsumen di media sosial




8
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan produk minuman sehat




Threath (T)
ST Srategy
WT Strategy
Ekonomi
1
Mempertahankan produk harga kompetitif untuk mengantisipasi munculnya pesaing lokal
1
Membuat iklan produk dengan sistem endorse dengan para selebriti yang berisi pesan lebih baik minum susu cair daripada susu bubuk
1
Kebijakan pemerintah dengan tingkat pajak yang cukup tinggi
2
Fluktuasi nilai tukar
2
Melalui penjualan yang meningkat terutama ekspor akan meningkatkan laba dengan nilai tukar
2
Mempertahankan ketersediaan bahan baku sehingga produk bisa bersaing dengan para pesaing
3
Globalisasi kawasan perdagangan bebas
3
Dengan citra merk yang kuat, tanamkan di benak konsumen bahwa susu alami lebih sehat dari susu bubuk


4
Kenaikann harga BBM
4
Menjaga pasokan bahan baku untuk menghindari perubahan iklim


Sosial




5
Kenaikan upah akibat adanya demo serikat pekerja




6
Tingkat kesadaran di Indonesia yang rendah dalam mengkonsumsi susu cair




7
Munculnya pesaing lokal




8
Efek iklim terhadap baku yang berkualitas




9
Ganti pesaing produk dari susu cair hingga susu bubuk




10
Produk susu cair luar negeri ke Indonesia memiliki citra merk yang tinggi




Politik




11
Adanya kisruh politik seperti korupsi





 5.  SPACE Matrix
Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation), digunakan untuk  evaluasi posisi strategi. Analisa ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menentukan posisi strategi perusahaan dan individu bisnisnya.
Internal Strategic Position
Financial Position (FP)
Rating
Competitive Position (CP)
Rating
Return on Invesment
4
Market Share
-1
Likuiditas
5
Kualitas Produk
-1
Modal Kerja
4
Loyalitas Pelanggan
-2
Arus Kas
5
Siklus Hidup Produk
-2
Return on Equtiy
5
Kontrol atas Pemasok
-3
Total
23
Total
-9
  
External Strategic Position
Stability Position (SP)
Rating
Industry Position (IP)
Rating
Teknologi
-2
Growht Potential
-1
Permintaan
-2
Laba
-1
Harga
-2
Financial
-2
Barrier
-4
Teknologi
-2
Tekanan Kompetitif
-2
Pemanfaatan Sumber Daya
-3
Total
-12
Total
-9

Dari tabel posisi strategi internal dan eksternal dapat dihitung nilai rata-rata sebagai berikut:
FP
4,6
CP
-1,8
SP
-2,4
IS
3,8

Selanjutnya rata-rata akan diperoleh posisi koordinat pada sumbu X dan Y pada matriks SPACE sebagai berikut:
Dari perhitungan Strategis Internal (FP dan CP) dan Eksternal Strategis (SP dan IP), PT Ultrajaya Milk Indusrty Tbk. memiliki posisi yang agresif. Maka dari itu PT Ultrajaya dapat menerapkan penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi (maju, mundur, horizontal), diversifikasi (konsentris, horizontal, dan konglomerat).

6.   BCG Matrix


-  Dogs
Produk PT.Ultra Jaya Milk Industry yang berada pada kuadran ini yaitu :
Mentega : Ultra Butter, Jus Buah : Gogo Jus Buah, Flavored Fresh Milk ( Ultra Mimi, Susu Sehat ), Teh Celup : Jasmine Tea & Black Tea, Minuman Teh : Teh Bunga, Teh Kotak Fruit Flavored. Kondisi pada kuadran ini, Market share product kecil, growthnya kecil, bisa mengakibatkan kebangkrutan atau di liquidasi. PT.Ultra Jaya Milk Industry Tbk. harus berusaha untuk masuk ke quadrant problem child, dalam artian market growthnya ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas, memberikan potongan harga, advertising yang gencar dsb. Kalau kita prediksi susah mencapai quadrant problem child. Satu – satunya jalan adalah cut loss, jual buru-buru, tutup produksi daripada menderita kerugian yang besar.

-  Cash Cow
Produk PT.Ultra Jaya Milk Industry yang berada pada kuadran ini yaitu :
Susu Kental Manis : Ultra Milk dan Cap Sapi, Minuman Kesehatan : Sari Asem Asli, Minuman Teh : Teh Bunga, Teh Kotak Fruit Flavored. PT.Ultra Jaya Milk Industry Tbk. Hanya perlu melakukan maintenance. Pada tingkatan ini, sudah hampir seluruh market share dikuasai. Growthnya sudah mentok, maka dari itu yang perlu dilakukan adalah maintenance agar produksi bisa stabil.

-  Question Mark
Produk PT.Ultra Jaya Milk Industry yang berada pada kuadran ini yaitu : Minuman Teh : Teh Kotak Jasmine tea, Minuman Kesehatan : Sari Kacang Ijo, Susu Segar : White Fresh Milk ( Ultra Milk Low Fat Hi-Calcium). Pada kuadran ini, product yang ditawarkan walau masih mempunyai market share rendah, tapi demandnya sudah kelihatan banyak sehingga market growthnya tinggi. PT.Ultra Jaya Milk Industry Tbk. perlu mendorong agar product ini bergeser ke arah quadrant Star. Hal ini bisa dilakukan dengan cara adveritsing yang gencar, memberi kasih potongan harga, bundle dengan hadiah menarik.

-  Star
Produk PT.Ultra Jaya Milk Industry yang berada pada kuadran ini yaitu : Susu Segar : White Fresh Milk ( UltraMilk Fullcream ), Jus Buah : Buavita Jus Buah. Pada kuadran ini, Market share sudah dominan tetapi growth masih banyak. PT. Ultra Jaya Milk Industry bisa melakukan advertising seperlunya saja. Penambahan fitur minor juga dapat dilakukan dan kerjasama dengan club juga bisa digiatkan.

7. Internal-External (IE) Matrix



       Dari hasil matriks IE diatas dapat diketahui bahwa tingkat EFE PT Ultrajaya Milk Industry Tbk termasuk dalam konsdisi average dan tingkat IFE PT Ultrajaya Milk Industry Tbk juga termasuk dalam kondisi average. Berdasarkan hasil analisa tersebut maka PT Ultrajaya Milk Industry Tbk memiliki sedikit keunggulan dari sisi IFE dan berada dalam tahap hold bila dilihat dengan menggunakan matriks IE. Dalam tahap tersebut maka strategi yang harus dilakukan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk adalah melakukan pengembangan pasar, penetrasi pasar, melakukan integrasi secara horizontal, integrasi kedepan, integrasi kebelakang, dan pengembangan produk. Pengembangan pasar yang dilakukan oleh PT ULtrajaya Milk Industry Tbk mempersiapkan diri dengan memperkuat strategi perusahaan untuk dapat memasuki pasar global, dan meningkatkan sarana transportasi di kota-kota kecil dan terpencil guna memperlancar proses distribusi secara cepat dan merata di seluruh daerah. Penetrasi pasar yang dilakukan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk adalah dengan memastikan agar persediaan produk PT Ultrajaya Milk Industry Tbk diseluruh wilayah selalu tersedia sehingga ketika konsumen mencari produk tersebut produk sudah in stock dan menghindari terjadinya perpindahan konsumen akibat produk habis atau out of stock, memperkuat promosi dengan cara membuat iklan baru yang menarik dan inofatif untuk ditampilkan di televisi serta membuat sarana media baru pada instagram dan juga youtube, dan membuat perlombaan misalnya ajang photography yang menunjukkan keunggulan produk PT Ultrajaya Milk Industry Tbk sebagai konsep lomba. Integrasi kedepan yang dilakukan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk adalah dengan membangun factory outlet yaitu Ultra Milk Outlet yang bertujuan sebagai sarana wisata dan menambah product knowledge PT Ultra Milk Industry Tbk dibenak konsumen. Integrasi kebelakang yang dilakukan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk adalah dengan membangun peternakan sapi di Sumatra Utara. Integrasi horizontal yang dilakukan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk adalah dengan menigkatkan produktivitas dari Kiyora yang merupakan hasil join venture antara PT Ultrajaya Milk Industry Tbk dengan PT ITO EN. Pengembangan produk yang dilakukan oleh PT Ultrajaya Milk Industry Tbk adalah dengan memunculkan varian rasa baru yaitu susu ultra rasa pisang.


8. Grand Strategy Matrix 



Posisi perusahaan pada matriks grand strategy bergantung pada Competitive Profile
Matrix (CPM) dan Market Growth dari internal perusahaan.
Sumbu X0 = Rata-rata bobot tertimbang pada CPM
Sumbu Y0 = Rata-rata persentase growth internal perusahaan
Berdasarkan tabel diatas, nilai CPM PT Ultrajaya Milk Industry berada pada angka 3,36 dan growth internal sebesar 2,6. Hal ini menunjukkan bahwa posisi PT Ultrajaya Milk Industry kuat dalam persaingan namun masih berada pada perkembangan industri yang lambat. Maka strategi yang tepat yaitu penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi (maju, mundur, horizontal), diversifikasi (konsentris, horizontal, dan konglomerat).

9.  Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Perhitungan QSPM didasarkan kepada input dari bobot matriks internal ekternal, serta  alaternatif strategi pada tahap pencocokan. Strategi 1 yaitu membuat inovasi produk untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan Strategi 2 yaitu membuat iklan produk melalui sistem endorse para selebiritis.

Strenght
Quality
Strategy 1
Strategy 2
AS
TAS
AS
TAS
1
SDM yang kompeten dan terlatih dengan baik
0,05
3
0,15
3
0,15
2
Produk harga kompetitif
0,05
2
0,1
3
0,15
3
Memiliki sistem distribusi jaringan yang besar dan pasang pasar luas
0,075
4
0,3
4
0,3
4
Citra mek yang kuat karena posisi sebagai pemimpin besar
0,075
4
0,3
4
0,3
5
Penjualan meningkat
0,025
1
0,025
2
0,05
6
Visi pemasaran terfokus
0,025
1
0,025
1
0,025
7
Pioneer dalam teknologi UHT dan kemasan karton antiseptik
0,075
4
0,3
4
0,3
8
Lokasi strategis karena terletak di lokasi pasokan bahan baku
0,025
2
0,05
2
0,05
9
Loyalitas konsumen terhadap produk
0,075
4
0,3
4
0,3
10
Penelitian dan pengembangan intensif
0,025
1
0,025
1
0,025
Total
0,5
26
1,575
28
1,65


























Weakness
Quality
Strategy 1
Strategy 2
AS
TAS
AS
TAS
1
Skala eskpor rendah
0,075
3
0,225
2
0,15
2
Ketersediaan bahan baku
0,05
2
0,1
2
0,1
3
Biaya produksi tinggi
0,075
2
0,15
2
0,15
4
Kemasan produk kurang menarik
0,075
2
0,15
2
0,15
5
Kurang intensnya promosi yang terkenal oleh selebriti
0,05
1
0,05
1
0,05
6
Paket karton antiseptik impor
0,075
3
0,225
2
0,15
7
CSR kurang dipromosikan dengan baik
0,025
1
0,025
1
0,025
8
Beasiswa hanya untuk area lokal
0,025
1
0,025
1
0,025
9
Perusahaan selektif dalam program kunjungan
0,025
1
0,025
1
0,025
10
Unggul hanya dalam produk susu cair
0,025
2
0,05
1
0,025
Total
0,5
18
1,025
15
0,85



Opportunity
Quality
Strategy 1
Strategy 2
AS
TAS
AS
TAS
1
Menciptakan inovasi baru dengan rasa baru untuk produk yang dapat bersaing dengan perusahaan lain
0,1
3
0,3
3
0,03
2
Menjadi sponsor acara sosial atau bertema kesehatan
0,025
2
0,05
2
0,05
3
Meningkatnya pertumbuhan penduduk akan berpeluang untuk memperluas pangsa pasar
0,1
4
0,4
4
0,4
4
Terus memperluas jaringan distribusi ke seluruh penjuru Indonesia
0,05
3
0,15
3
0,15
5
Daya beli di Indonesia terus meningkat yang akan mendorong konsumsi susu untuk nutrisi
0,05
3
0,15
4
0,2
6
Mendirikan komunitas Ultra mengkonsumsi susu dengan kehadiran pemimpin kelompok di berbagai kota
0,075
4
0,3
4
0,3
7
Menetapkan kedekatan strategi komunikasi dengan konsumen di media sosial
0,05
3
0,15
3
0,15
8
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan produk minuman sehat
0,05
2
0,1
3
0,15
Total
0,5
24
1,6
26
1,43







Threat
Quality
Strategy 1
Strategy 2
AS
TAS
AS
TAS
Ekonomi





1
Kebijakan pemerintah dengan tingkat pajak yang cukup tinggi
0,02
2
0,04
2
0,04
2
Fluktuasi nilai tukar
0,025
3
0,075
3
0,075
3
Globalisasi kawasan perdagangan bebas
0,025
4
0,1
4
0,1
4
Kenaikann harga BBM
0,02
3
0,06
3
0,06
Sosial





5
Kenaikan upah akibat adanya demo serikat pekerja
0,025
1
0,025
1
0,025
6
Tingkat kesadaran di Indonesia yang rendah dalam mengkonsumsu susu cair
0,15
3
0,45
3
0,45
7
Munculnya pesaing lokal
0,1
4
0,4
4
0,4
8
Efek iklim terhadap baku yang berkualitas
0,025
2
0,05
2
0,05
9
Ganti pesaing produk dari susu cair hingga susu bubuk
0,03
3
0,09
2
0,06
10
Produk susu cair luar negeri ke Indonesia memiliki citra merk yang tinggi
0,05
2
0,1
1
0,05
Politik





11
Adanya kisruh politik seperti korupsi
0,05
1
0,05
1
0,05
Total
0,5
27
1,39
25
1,36

Berdasarkan analisis QSPM didapat nilai 5,59 untuk strategi 1 dan 5,29 untuk strategi 2. Maka dari itu sebaiknya PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Menerapkan strategi  1 yaitu membuat inovasi produk untuk dapat  meningkatkan pangsa pasar. Hal ini dilakukan karena dengan menerapkan strategi 2, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk. Bisa melakukan pengembangan dan inovasi produk untuk mencapai kualitas produk yang sesuai dan spesifikasi pasar agar produk memiliki diferensiasi dan bisa menjadi pemimpin pasar domestik.


Struktur Organisasi PT Ultrajaya Milk Industri




Strategi Perusahaan
1.    Strategi Korporat
a.    Integration Strategies
PT. Ultrajaya memiliki kemampuan untuk melakukan ekspansi, karena kondisi eksternalnya menarik dan kondisi internal yang mendukung. Strategi yang digunakan PT. Ultrajaya menggunakan :
-     Vertical Growth
Ultrajaya mengambil alih fungsi pemasok dan distributor dengan tujuan meminimalisir biaya dan menggunakan backward integration yaitu Ultrajaya mendirikan peternakanan sapi di Bandung Selatan dan di Sumatra agar mengahsilkan susu sendiri yang berkualitas dan Ultrajaya bekerja sama dengan PT Perkebunan (PTP) sebuah pabrik pengolahan teh yang berkualitas.

b.    Diversification Strategies
Ultrajaya melakukan pendekatan Concentric/related diversification yaitu mengembangkan usaha yang masih terkait dengan bisnis utama dalam produksi dan menjalin kerja sama dengan perusahaan seperti berikut :
1. PT. Kraft Indonesia bergerak dalam bidang industri keju.
2. PT. Nikos Distribution Indonesia bergerak di bidang distribusi, perdagangan, angkutan, dan jasa.
3. PT. Ultra Ito-En Manufacturing bergerak dalam bidang industri Teh Hijau
4. PT. Ito-En Ultrajaya Wholesale didirikan oleh Ultrajaya untuk memasarkan, menjual, dan mendistribusikan produk Teh Hijau RTD.
5. PT. Ultra Sumatra Dairy Farm bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan perdagangan dan didirikan dengan tujuan untuk mengembangkan peternakan sapi perah di daerah Sumatra.
6. PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan bergerak dalam bidang pertanian, peternakan, dan  perdagangan.
7.  PT. Ultra Agri Lestari bergerak dalam bidang pertanian, dan perdagangan.

c.   Stability Strategy
PT. Ultrajaya memilih strategy No Change/tanpa perubahan yaitu PT. Ultrajaya tidak melakukan apa-apa dan PT. Ultrajaya tetap melakukan strategi yang telah dijalankan dan menggunakan strategi Profit Strategy/Laba sama halnya dengan hal diatas PT. Ultrajaya tidak melakukan perubahan yang sangat significant dan tetap menjalankan strategi yang dijalankan pada kondisi lingkungan yang menurun dan Ultrajaya masih bisa mendapatkan laba dalam jangka waktu pendek.
                       
d.   Portofolio Strategy
BCG Growth – Share Matrix
        Kekuatan utama PT. Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus – terus menerus membangun brand image yang kuat dan memperlebar berbagai macam produk makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.
Untuk melaksanakan hal ini, PT. Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan produk dan yang paling penting, distribusi.Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki jaringan distribusi yang paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulai dari Sumatera di ujung Barat hingga Papua di ujung Timur. Hal ini dapat dicapai oleh adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500 grosir yang bersama-sama melayani lebih dari 25,000 toko ritel hotel dan pelanggan komersial.Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT. Ultrajaya yang terdiri dari lebih 300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta kantor cabang yang berada di kota-kota besar, ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT. Ultrajaya adalah masyarakat Inndonesia dengan populasi 200 juta orang yang memiliki tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari total produksi perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan ini mulai aktif memasuki pasar ekspor ke negara-negara tertentu. PT Ultrajaya memiliki berbagai pengklasifikasian minuman seperti minuman susu segar UHT, teh UHT, jus buah UHT, minuman kesehatan UHT, susu kental manis. PT Ultrajaya memiliki beberapa jenis produksi seperti ultra milk full cream, buavita, teh kotak, ultra sari kacang ijo, susu ultra kental manis.

e.   Coorporate Parenting
Minat konsumen untuk membeli kembali produk PT. Ultrajaya dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif dari konsumen. Contoh sikap konsumen adalah adanya keyakinan terhadap kualitas produk PT. Ultrajaya, sedangkan contoh norma subyektif adalah keyakinan konsumen untuk mengikuti referensi dari orang tua, adik/kakak, sahabat/rekan kerja, atau tetangganya. Perilaku masa lalu juga tidak kalah penting dalam mempengaruhi minat beli. Konsumen yang pernah mengkonsumsi produk PT. Ultrajaya akan menjadikannya sebagai pengalaman dan akan menggunakan pengalamannya tersebut sebagai penentu keputusan pembelian ulang. Dalam hal ini jika konsumen mempunyai pengalaman yang baik berkaitan dengan produk PT. Ultrajaya maka ia akan melakukan pembelian ulang terhadap produk perusahaan, akan tetapi jika konsumen mempunyai pengalaman yang buruk, maka ia tidak akan membeli kembali produk perusahaan. Sebagai contoh jika konsumen pernah mengalami keracunan ketika mengkonsumsi produk PT Ultrajaya, maka besar kemungkinan ia tidak akan membeli kembali produk dari PT Ultrajaya dimasa yang akan datang.
Berkaitan dengan uraian di atas, penulis bermaksud mengetahui pengaruh sikap, norma subyektif dan perilaku lampau terhadap minat membeli kembali pada konsumen PT. Ultrajaya yang pada akhirnya akan mempengaruhi perilaku membeli konsumen.

2    .      Strategi Bisnis
PT. Ultrajaya berencana untuk secara selektif mengembangkan portofolio produk  dengan fokus yang berkelanjutan pada pemrosesan UHT untuk meningkatkan kompetensi-kompetensi inti, dan mengembangkan produk-produkdengan penempatan posisi merek sebagai produk-produk segar, sehat dan berkualitas tinggi. Dan PT. Ultrajaya yakin bahwa terdapat peluang pertumbuhan di masa mendatang yang signifikan di dalam segmen teh RTD untuk mengembangkan produk-produk baru. Untuk mencapainya, PT. Ultrajaya baru saja mendirikan dua perusahaan patungan bersama Ito En Asia.

3    .      Strategi Fungsional
a.  Aspek SDM
PT. Ultrajaya mementingkan keselamatan di tempat kerja di seluruh operasidan menjalankan standar yang berlaku di Indonesia untuk kesehatan dan keselamatan industri. Dan berupaya untuk meminimalisir risiko kecelakaan, cedera dan penyakit pada para pegawai dengan memantau dan meningkatkan standar kesehatan dan keselamatan, serta merumuskan kebijakan yang dirancang untuk menciptakan suatu lingkungan kerja yang aman. PT. Ultrajaya mengoperasikan suatu departemen kesehatan dan keselamatan yang terdiri dari dua orang yang bertanggung jawab merumuskan, meningkatkan dan menerapkan prosedur keselamatan dan memastikan bahwa prosedur keselamatan dipatuhi. Departemen kesehatan dan keselamatan memantau dengan ketat dan mengaudit operasi produksi secara rutin untuk memantau pelaksanaan prosedur keselamatan.

b.  Aspek Teknologi
Mulai tahun 2012, PT. Ultrajaya menerapkan suatu sistem Oracle ERP, yang telah meningkatkan kemampuan operasional dan analitis dengan meningkatkan efisiensi operasional.Hal ini menggantikan sistem SAP ERP yang telah digunakan selama sepuluh tahun.Sistem konektivitas penjualan dan penelusuran in-house, sistem Oracle ERP juga telah dikonfigurasikan agar dapat bekera bersamaan, yang memungkinkan untuk memantau penjualan harian di seluruh jaringan distribusi di Pulau Jawa. Selain itu,PT. Ultrajaya sedang dalam proses menerapkan sistem manajemen kinerja usaha Hyperion untuk meningkatkan kemampuan perencanaan usaha dan pelaporan keuangan.

c.  Aspek Riset dan Pengembangan
PT. Ultrajaya memiliki suatu tim penelitian dan pengembangan yang berdedikasi dengan tujuan untuk memperluas penawaran produkdan meningkatkan efisiensi proses produksi. Sebagai contoh, produk-produk "Ultra Mimi" dan "Teh Kotak Less Sugar”diperkenalkan oleh tim penelitian dan pengembangan. PT. Ultrajaya berencana untuk terus memantau pasar untuk peluang-peluang baru untuk potensi peluncuran produk, dengan mengandalkan keahlian produk yang sudah ada. Sebagai contoh, PT. Ultrajayaakan terus mencari cara untuk mengembangkan produk-produk susu dengan rasa yang baru serta produk-produk yang fungsional dan bernilai tambah yang diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan di masa mendatang. Selanjutnya, juga secara historis telah mempertimbangkan meluncurkan produk-produk minuman yoghurt UHT dan segmen-segmen susu pasteurisasi dan mungkin akan mencari cara untuk meluncurkan produk-produk demikian di pasar pada waktu yang tepat.


Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan.
Implementasi strategi diperlukan untuk merinci secara lebih konkrit dan jelas bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah ditentukan akan direalisir pada periode waktu yang telah ditentukan. Strategi yang baik tanpa pelaksanaan yang efektif tidak mungkin akan berhasil. Di samping itu, diperlukan koordinasi manajemen yang baik untuk menghubungkan strategi dengan rencana-rencana pelaksanaannya.

1.    Siapa yang Mengimplementasikan?
Pengimplementasian strategi yang sudah diterapkan perusahaan tergantung terhadap skala organisasi dan Struktur Organisasi yang ada, implementasi yang diterapkan oleh PT. Ultrajaya dilakukan oleh para Manajer, Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit dan pemangku kepentingan perusahaan.
Banyak orang dalam organisasi yang memegang peranan penting dalam menentukan suksesnya implementasi strategi, yang justru mungkin hanya lebih sedikit dilibatkan dalam mengembangkan strategi perusahaan. Oleh karena itu, mereka cenderung akan menolak untuk bekerja dan menyediakan data yang diperlukan dalam perumusan proses kerja sebuah perencanaan strategis. Penolakan dan keengganan untuk berpartisipasi akan makin terlihat apabila perubahan misi, tujuan, strategi dan kebijakan-kebijakan penting perusahaan tidak dikomunikasikan dengan jelas dan transparan kepada seluruh manajer operasional. Para manajer operasional berharap dapat mempengaruhi manajemen puncak untuk meninggalkan perubahan baru yang direncanakan dan mulai kembali dengan cara yang lama. Itulah sebabnya untuk menghindari terjadinya kemungkinan buruk tersebut, sangat mungkin untuk melibatkan  manajer tingkat menengah dalam seluruh proses, baik dalam proses perumusan maupun implementasinya untuk mencapai kinerja organisasi yang lebih baik

2.    Apa yang Dilakukan?
    Untuk mengimplementasikan strategi, PT. Ultrajaya memerlukan rumusan program-program dan prosedur yang akan dilakukan oleh PT. Ultrajaya.
a.  Program
PT. Ultrajaya melakukan program ekspor ke beberapa negara termasuk Australia, Kamboja, Mikronesia, Nigeria, Arab Saudi, Korea Selatan dan Amerika Serikat dan PT. Ultrajaya melakukan perjanjian Toll Manufacturing dengan Unilever Indonesia dan dengan Sanghiang Perkasa dimana PT. Ultrajaya dimana perjanjian tersebut menyatakan tentang standar pengendalian kualitas.
b.   Prosedur
Dalam Program Ekspor yang dilakukan oleh PT. Ultrajaya prosedur yang dilalukan antara lain melalui sebelas agen yang berlokasi di luar Indonesia. Dan untuk prosedur Toll Manufacturing PT. Ultrajaya melakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan Unilever Indonesia dan Sanghiang Perkasa dimana perjanjian dengan Unilever Indonesia mengatur produksi dan pengemasan jus buah UHT sedangkan untuk perjanjian dengan Sanghiang Perkasa itu sendiri mengatur perjanjian pengolahan dan pengemasan susu bubuk bayi.

3.    Balance Scorecard dan Peta Strategi untuk Mengevaluasi Kinerja
   a.   Balance Scorecard
   Tabel Balance Scorecard PT. Ultrajaya Milk Industry
Perspektif
Strategi
Uraian Strategi
Indikator
Keuangan
Pertumbuhan keuntungan yang berkelanjutan
Program ekspor
Peningkatan brand image
Melakukan ekspor melalui 11 agen di luar Indonesia dan meningkatkan kerja sama dengan beberapa perusahaan lain
Pelanggan
Produk yang berkualitas
Memproduksi dengan teknologi yang mutakhir
Teknologi yang dimiliki oleh Ultrajaya seperti pengolahan dengan sistem UHT yang menghasilkan kepercayaan masyarakat terhadap produk Ultrajaya
Proses Bisnis Internal
Peningkatkan kualitas produk
Meningkatkan banyak produk
Memproduksi berbagai macam produk seperti susu, jus buah dan minumah teh
Peningkatan laba
Meningkatkan kinerja operasional
Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambah lini-lini produksi untuk meningkatkan kapasitas produk
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Meningkatkan kualitas kinerja yang lebih baik
Budaya kompetensi seluruh karyawan Ultrajaya
Penempatan karyawan yang sesuai dengan kemampuan, melakukan training pada karyawan



b.  Peta Strategi
     Tabel Peta Strategi PT. Ultrajaya Milk Industry 


Evaluasi Strategi     
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
1.  Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,
2.  Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.

Hakekat Evaluasi Strategi
Proses manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.
Oleh karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis.
Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapai.
a.   Kegiatan Evaluasi strategi
Mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan Membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana
b.  Kriteria Evaluasi Strategi
Konsistensi; sebuah strategi tidak boleh memiliki tujuan dan kebijakan yang tidak konsisten. Kelayakan; sebuah strategi tidak boleh terlalu banyak membebani sumberdaya yang ada maupun tidak boleh menciptakan sub masalah yang tidak dapat dipecahkan Kesesuaian; kesesuaian mengacu pada kebutuhan para perencana strategi untuk mengkaji serangkaian trend maupun masing-masing tren dalam mengevaluasi strategi.Keunggulan, sebuah strategi harus mendorong penciptaan dan/atau mempertahankan keunggulan kompetitif dibidang kegiatan tertentu.
c.   Alasan perlunya Evaluasi Strategi
Semakin kompleknya masalah lingkunganSemakin sulitnya memprediksi masa organisasi. Berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan tertentu.
d.   Proses Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi harus mempertanyakan harapan dan asumsi manjerial, harus memicu tinjauan sasaran dan nilai dan harus merangsang kreativitas dalam menghasilkan alternative dan memformulasikan kreteria evaluasi.Evaluasi strategi harus dilak asnakan secara berkelanjutan, bukannya diakhir periode waktu tertentu atau hanya setelah terjadi masalah
e.   Mengkaji ulang Landasan strategi
Mengembangkan matrik EFE dan EFI yang telah direvisi. Matrik EFI yang sudah direvisi harus fokus pada perubahan dalam kekuatan dan kelemahan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, litbang dan SIM Matrik EFE yang sudah direvisi harus menujukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon peluang dan ancaman utama.
f.    Mengukur Kinerja Organiasi
Aktifitas ini termasuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya, menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Sasaran jangka panjang dan sasaran tahunan biasanya dipakai dalam proses ini. Kreteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Evaluasi strategi didasarkan pada kreteria kuantitatif maunpun kualitatif Kreteria kuantitatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi strategi adalah rasio keuangan; ROI, ROE, Laba per saham, pertumbuhan asset, pangsa pasar, dll.

Dalam proses evaluasi strategi, manajer akan membandingkan hasil-hasil pelaksanaan strategi dengan tingkat pencapaian tujuan yang diinginkannya. Tujuan belum atau tidak tercapai dapat disebabkan oleh strategi yang dipilih tidak dapat diimplementasikan dengan benar. Bisa juga ketidakberhasilan tersebut disebabkan oleh kurang sesuainya strategi yang tidak dipilih dengan perubahan lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi strategi melalui proses sebagai berikut :
1. Membuat target performance perusahaan, standart dan batas toleransi untuk pencapaian tujuan strategi dan perencanaan implementasinya.
2. Mengukur posisi perusahaan dihubungkan dengan target yang telah ditentukan. Bila hasilnya diluar batas, informasikan pada manajemen dengan pertimbangan agar segera diambil tindakan.
3.  Menganalisa perbedaan dengan batas toleransi yang diterima.
4.  Melakukan modifikasi bila perlu dan atau layak.

Mengkaji Ulang Landasan Strategi
  Buat revisi Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE): Kekuatan & Kelemahan
  Bandingkan Matriks IFE revisi dengan yang sudah ada
  Buat revisi Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE): Peluang & Ancaman
  Bandingkan Matriks EFE revisi dengan yang sudah ada.



Kesimpulan:

PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman dan berawal dari industri rumah tangga, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971 PT. Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya menjadi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company dan merupakan perusaab pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Kelemahan dan kekurangan yang dimiliki PT. Ultrajaya merupakan tantangan terbesar yang harus diperhatikan agar bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya melalui analisis SWOT dan analisis faktor internal dan eksternal diharapkan bisa menjadi pembelajaran agar perusahaan bisa bersaing di masa yang akan datang.
PT. Ultrajaya memiliki strategi-strategi perusahaan yang diterapkan untuk keberlangsungan proses kinerja internal perusahaan diantaranya strategi korporat yaitu meliputi Integration Strategy, Diversification Strategy, Stability Strategy, Retrenchment Strategy, dan  Coorporate Parenting. Serta strategi bisnis yang dilakukan perusahaan dan Strategi Fungsional yang meliputi aspek SDM, Teknologi, Riset dan Pengembangan.
Implementasi strategi PT. Ultrajaya diterapkan dalam program-program yang akan dilakukan secara bertahap di masa yang akan datang dan implementasi perusahaan diterapkan dalam Balance Scorecard dan Peta Strategi.







Comments

  1. Terima kasih atas informasinya, sangat berguna sekali.

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas informasinya, sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  3. Bagus sekali analisisnya semoga bisa diterapkan di perusahaan

    ReplyDelete
  4. Analisis sudah lengkap dan pembahasannya sudah komprehensif, sehingga akan membantu PT Ultrajaya Milk Industry dalam mengevaluasi kinerjanya agar semakin lebih baik

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Analisis baik dari perencanaan, implementasi dan evaluasi. Saya kira baik untuk diterapkan di perusahaan yg bersangkutan

    ReplyDelete
  7. Thanks sis infonya.. analisisnya keren, bisa buat rujukan kuliah ane nih

    ReplyDelete
  8. ░░░░░░░░░░░░▄▄
    ░░░░░░░░░░░█░░█
    ░░░░░░░░░░░█░░█
    ░░░░░░░░░░█░░░█
    ░░░░░░░░░█░░░░█
    ███████▄▄█░░░░░██████▄
    ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░░█
    ▓▓▓▓▓▓█░░░░ THANKS, ░░░░░█
    ▓▓▓▓▓▓█░░░░For the Info░░░░█
    ▓▓▓▓▓▓█░░░░SISTAAA!░░░░░█
    ▓▓▓▓▓▓█░░░░░░░░░░░░░░█
    ▓▓▓▓▓▓█████░░░░░░░░░█
    ██████▀░░░░▀▀██████▀

    Analisis yang dibuat menurut saya sudah lengkap dan berguna untuk meningkatkan performa dan bisnisnya di perusahaan tersebut!

    ReplyDelete
  9. Analisis yang dijabarkan sangat baik. Sangat bermanfaat bagi pembaca dan bagi perusahaan sebagai acuan perkembangan bisnisnya

    ReplyDelete
  10. analisis yang diberikan sangat lengkap bisa menjadi bahan untuk perencanaan strategi perusahaan tersebut dan menjadi referensi bahan perkuliahan👍🏻

    ReplyDelete
  11. terimakasih infonya, ini sangat membantu untuk pembaca memberikan pengetahuan juga terhadap pembaca

    ReplyDelete
  12. Terimakasih atas infonya, dengan adanya analisis strategi ini dapat dengan mudah mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan, sehingga perusahaan dapat menentukan rencana seperti apa yang perlu diterapkan untuk menjadi unggul

    ReplyDelete
  13. Analisis yang baik sekali, sangat bermanfaat bagi pembaca, terima kasih

    ReplyDelete
  14. terima kasih infonya sangat bermanfaat untuk referensi perkuliahan

    ReplyDelete
  15. sangat bermanfaat bagi saya, terima kasih informasinya

    ReplyDelete
  16. keren banget kak informasinya, izin menjadi rujukan tugas kuliah ya :D thank you!

    ReplyDelete
  17. Tic Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac - Titanium Art
    Tico Tac Tac titanium damascus knives Tac Tac Tac Tac benjamin moore titanium Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac 라이브스코어 Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac Tac titanium or ceramic flat iron Tac $5.49 · ‎Out babyliss pro nano titanium straightener of stock

    ReplyDelete

Post a Comment